Ny. Embet (58), warga RT 03/06 Desa Jatireja Kec. Compreng, Kabupaten Subang ditemukan bersimbah darah di rumahnya, Jumat (8/2/13) siang dengan kondisi usus terburai. Embet tewas setelah sempat dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung.
Di tempat yang sama, suami Embet, Sanam (60) ditemukan dalam kondisi kritis dengan sebilah pisau tertancap di ulu atinya. Keduanya berada di dalam kamar rumahnya dengan posisi Embet terbaring di atas kasur, sementara Sanam di bawah kasur.
Anak korban, Rami (30) menuturkan, sempat terjadi keributan di kamar orang tuanya, Jumat (8/2) dini hari sekitar pukul 1.00 WIB. Bersama suaminya, Sarwita (28), Rami sempat menggedor-gedor pintu kamar kedua orang tuanya untuk memastikan keadaan.
“Karena kamar tak bisa dibuka, kami minta bantuan tetangga untuk mendobraknya. Setelah pintu terbuka, ternyata Bapak dan Ibu sudah tergeletak bersimbah darah,” katanya di tempat kejadian.
Rami mengungkapkan, kedua orang tuanya itu sebelumnya sempat menonton televisi bersama sekitar pukul 22.00 WIB. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa beberapa jam setelah itu, kejadian tersebut menimpa keduanya.
Sejak pagi hingga siang, warga berdatangan ke rumah korban untuk melihat kondisi keduanya. Sejumlah petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Compreng juga datang ke tempat kejadian untuk melakukan olah TKP.
Kedua korban kemudian dibawa ke RS Perkebunan Subang untuk mendapatkan perawatan. Lantaran kehilangan banyak darah, keduanya kemudian dibawa ke RS Hasan Sadikin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, nyawa Embet tidak bisa diselamatkan, sementara suaminya, Sanam masih kritis.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Sanam tiga bulan lalu sempat memberi tahu istrinya untuk mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji. Namun, istrinya menolaknya lantaran Sanam mendaftar seorang diri tanpa mengajak istrinya.
Kapolres Subang, Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto melalui Kapolsek Compreng, Ajun Komisaris Kasidi belum bisa memastikan bahwa Embet tewas di tangan suaminya atau ada pihak ketiga. “Kami masih akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” ujarnya.
*sumber*
Artikel Terkait :
Rieke Diah Pitaloka Mulai Berkampanye di Blanakan Kab.Subang
2.483 Unit Rumah tidak Layak Huni di Kab. Subang Akan Diperbaiki Tahun Ini
Penyerahan DP4 Untuk Kepentingan Pemilu
Merilekskan Tubuh di Sari Ater Subang
Bupati Subang Serahkan DP4 Kepada KPU Subang
Dua Rumah Nyaris Tertimpa Longsor Kasomalang
Di tempat yang sama, suami Embet, Sanam (60) ditemukan dalam kondisi kritis dengan sebilah pisau tertancap di ulu atinya. Keduanya berada di dalam kamar rumahnya dengan posisi Embet terbaring di atas kasur, sementara Sanam di bawah kasur.
Anak korban, Rami (30) menuturkan, sempat terjadi keributan di kamar orang tuanya, Jumat (8/2) dini hari sekitar pukul 1.00 WIB. Bersama suaminya, Sarwita (28), Rami sempat menggedor-gedor pintu kamar kedua orang tuanya untuk memastikan keadaan.
“Karena kamar tak bisa dibuka, kami minta bantuan tetangga untuk mendobraknya. Setelah pintu terbuka, ternyata Bapak dan Ibu sudah tergeletak bersimbah darah,” katanya di tempat kejadian.
Rami mengungkapkan, kedua orang tuanya itu sebelumnya sempat menonton televisi bersama sekitar pukul 22.00 WIB. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa beberapa jam setelah itu, kejadian tersebut menimpa keduanya.
Sejak pagi hingga siang, warga berdatangan ke rumah korban untuk melihat kondisi keduanya. Sejumlah petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Compreng juga datang ke tempat kejadian untuk melakukan olah TKP.
Kedua korban kemudian dibawa ke RS Perkebunan Subang untuk mendapatkan perawatan. Lantaran kehilangan banyak darah, keduanya kemudian dibawa ke RS Hasan Sadikin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, nyawa Embet tidak bisa diselamatkan, sementara suaminya, Sanam masih kritis.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Sanam tiga bulan lalu sempat memberi tahu istrinya untuk mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji. Namun, istrinya menolaknya lantaran Sanam mendaftar seorang diri tanpa mengajak istrinya.
Kapolres Subang, Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto melalui Kapolsek Compreng, Ajun Komisaris Kasidi belum bisa memastikan bahwa Embet tewas di tangan suaminya atau ada pihak ketiga. “Kami masih akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” ujarnya.
*sumber*
Artikel Terkait :
Rieke Diah Pitaloka Mulai Berkampanye di Blanakan Kab.Subang
2.483 Unit Rumah tidak Layak Huni di Kab. Subang Akan Diperbaiki Tahun Ini
Penyerahan DP4 Untuk Kepentingan Pemilu
Merilekskan Tubuh di Sari Ater Subang
Bupati Subang Serahkan DP4 Kepada KPU Subang
Dua Rumah Nyaris Tertimpa Longsor Kasomalang
Komentar
Posting Komentar