SEJUMLAH kendaraan pengunjung diparkir di Kawasan Wisata Ciater, Kabupaten Subang, Jumat (1/3). |
Hal ini terjadi seiring dengan menurunnya aktivitas kegempaan Gunung Tangkubanparahu di sekitar kawasan itu.
Humas PT Sari Ater, Yuki Azuania mengatakan, kawasan Wisata Ciater kini kembali ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
“Pada pekan ini saja, sudah ada sekitar tiga ribu pengunjung yang memesan tempat di Ciater,” ujarnya di Subang, Jumat (1/1).
Yuki mengungkapkan, kunjungan ke Kawasan Wisata Ciater sempat turun selama sepekan lebih sejak satus Gunung Tangkubanparahu naik ke level waspada. Penurunan tingkat kunjungan mencapai 10-15 persen dari biasanya.
“Para pengunjung mengkhawatirkan jika peningkatan aktivitas gunung berdampak juga ke kawasan Ciater. Namun, kami tetap berkoordinasi dengan tim pemantau Gunung Tangkubanparahu dan menjelaskannya kepada mereka,” katanya.
Meski masih dalam status waspada, aktivitas kegempaan di Gunung Tangkubanparahu kini cenderung menurun. Data dari Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu menunjukkan, getaran vulkanik (tremor) pada Kamis(28/2) tercatat 1-3 mm, jauh di bawah tremor pada letupan yang terjadi pekan lalu yang mencapai 30 mm.
“Kadar SO2 (abu vulkanik-red) dari Kawah Ratu juga kini di bawah 5 ton per hari, atau sudah di bawah ambang batas,” kata Oni Suganda, anggota tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Tangkubanparahu, Kab. Subang, Jumat (1/3).
Oni mengungkapkan, bahwa saat ini aktivitas kegempaan di Gunung Tangkubanparahu masih fluktuatif, tetapi intensitasnya semakin menurun.
Kendati demikian, Badan Geologi belum menetapkan status gunung tersebut menjadi level normal karena aktivitas kegempaan sewaktu-waktu bisa kembali meningkat.
“Terutama jika cuaca mendung yang memicu peningkatan kadar SO2. Gas itu akan tersebar dengan tiupan angin. Tidak mematikan, tetapi cukup berbahaya bagi pernapasan,” ujarnya.
Seiring dengan menurunnya aktivitas kegempaan, PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu mulai kemarin kembali membuka kawasan itu bagi para pengunjung.
Namun, pengelola masih membatasi kunjungan lantaran PVMBG Badan Geologi belum menyatakan status gunung kembali normal.
“Para pengunjung kami persilakan masuk, tetapi kami batasi sepuluh menit saja untuk menikmati pemandangan di sekitar kawah,” kata Ruslan, staf PT GRPP.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga Kabupaten Subang, Ading Suherman mengimbau agar masyarakat setempat dan dari luar daerah tidak panik dengan kondisi Gunung Tangkubanparahu.
“Terutama bagi yang akan berwisata ke Ciater, tidak perlu panik. Sebab, aktivitas gunung tidak berdampak pada kondisi di kawasan wisata Ciater,” ujarnya.
*sumber*
Artikel Terkait :
Artis Mandra Penuhi Panggilan Pemeriksaaan di Polres Subang
Angka Golput Pilgub Jabar di Subang Naik
Pilar Tergerus Air, Jembatan Bantarsari Cijambe Ambles
Buruh Subang Histeris Sambut Deddy Mizwar
Empat Siswa Tewas Tersambar Kereta di Pabuaran Subang, Guru SD Pingsan
Empat Siswa SD Pabuaran Subang Tewas Tersambar Kereta
Komentar
Posting Komentar