Langsung ke konten utama

Demi Otak, Batasi 5 Makanan Ini

Pola makan yang buruk bukan hanya menyebabkan kita lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular, kulit cepat keriput, tapi juga otak lebih cepat mengalami penurunan fungsi. 




Hal itu dibuktikan di Amerika, di daerah yang disebut sebagai "sabuk stroke" akibat tingginya insiden stroke di daerah tersebut. Ternyata, para penduduk di wilayah sabuk stroke ini juga cukup banyak yang menderita demensia. 

Memang, demensia yang ditandai dengan kepikunan ini, banyak faktor penyebabnya. Tetapi, faktor gaya hidup seperti kurang berolahraga, konsumsi lemak jahat yang tinggi, juga berkontribusi pada gangguan memori. 

Studi teranyar yang membandingkan antara orang sehat dan orang yang menderita gangguan kognitif sedang menemukan, mereka yang mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh (sampai 25 persen dari makanan mereka) serta banyak mengasup karbohidrat, lebih beresiko menderita demensia.

Tentu kita ingin menikmati masa tua dengan sehat dan nyaman, tanpa dihinggapi penyakit. Untuk itu, mulailah menjaga pola makan dengan menghindari makanan berikut, demi otak yang sehat.

1. Lemak trans


margarin-300x199.jpg (300×199) 

Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen. 

2. Lemak jenuh

 Olive-Oil_2.jpg (450×282)

Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia. 

3. Gula tambahan

 sugar_trading_broker.jpg (640×480)

Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian. 

4. Sirup

 Syrup Sarang Tawon_Edit.preview.jpg (550×369)
Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti, pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis. 

5. Karbohidrat sederhana

61724_nasi 42-16245871_2a.jpg (473×273) 

Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia, rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza atau semangkuk mi. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Pertama Kerja di PT Bina Artha Ventura

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan saya sebuah pekerjaan yang nyaman, mempunyai prospek yang cerah, tidak membosankan, dan masih banyak lagi yang saya dapat dari pekerjaan ini, semua yang saya lakukan akhirnya ada hasil dan manfaatnya, kemauan saya yang besar dan semangat akhirnya menemui titik terang yang sangat berarti bagi Saya.

12 Misteri Dunia Yang Membingungkan Para Ilmuwan

Ada banyak misteri yang belum terpecahkan di muka Bumi. Teka-teki yang tak bisa dijawab bahkan dengan kemajuan sains dan teknologi modern saat ini. Seperti, patung-patung kuno raksasa yang bertebaran di Easter Island atau Pulau Paskah, buku dengan tulisan yang tak bisa dibaca, dan tak ketinggalan misteri ‘kapal hantu’ SS Ourang Medan yang karam di Selat Malaka.

Wenger Jagokan Messi Raih Ballon d'Or

London - Lionel Messi kembali masuk dalam daftar tiga finalis peraih penghargaan FIFA Balon d'Or 2012. Arsene Wenger menjagokan striker asal Argentina itu akan mendapatkan penghargaan itu lagi. Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, Messi menjadi tiga finalis penghargaan Ballon d'Or. Dalam dua edisi sebelumnya, pesepakbola 25 tahun itu selalu menjadi pemenang voting yang melibatkan kapten dan pelatih tim nasional, serta beberapa jurnalis.